PANDEMI CORONA

Sebuah Studi Menjelaskan, 20 Ribu Tahun Lalu Corona Pernah Jangkiti Asia Timur 

Kesehatan | Senin, 28 Juni 2021 - 03:03 WIB

Sebuah Studi Menjelaskan, 20 Ribu Tahun Lalu Corona Pernah Jangkiti Asia Timur 
ILUSTRASI. (DOK RIAUPOS.CO)

NEW YORK (RIAUPOS.CO) - Tim peneliti dari Australia dan Amerika Serikat menemukan bukti pandemi virus corona pernah terjadi di Asia Timur pada lebih dari 20 ribu tahun lalu.

Penelitian tersebut diterbitkan dalam jurnal ilmiah Current Biologi pada Kamis (24/6/2021). Dalam studi tersebut, para peneliti mempelajari genom lebih dari 2.500 orang dari 26 populasi yang berbeda di seluruh dunia.


Studi kemudian menunjukkan jejak interaksi genom manusia dengan virus corona pada masyarakat modern di Asia Timur.

Penulis utama studi, Yassine Souilmi, mengatakan, genom dapat menunjukkan informasi tentang manusia hingga ratusan ribu tahun lalu.

Karena cara kerja virus adalah dengan menduplikasi diri pada inangnya (tubuh manusia), jejak virus bisa teridentifikasi melalui genom.

"Jadi mereka (virus, red) benar-benar bergantung pada sebuah inang, dan itulah mengapa mereka menyerang sebuah inang dan kemudian membajak mesin mereka untuk membuat salinan diri mereka sendiri," jelas Souilmi, dikutip dari CNN, Ahad (27/6/2021).

Upaya pembajakan tersebut terbaca ketika tim peneliti mempelajari genom dari lima populasi berbeda yang berlokasi di Cina, Jepang dan Vietnam.

"Dalam jangka waktu yang lama dan selama paparan, ini meninggalkan tanda yang sangat jelas dalam genom keturunan mereka," tuturnya.

Peneliti mengatakan penemuan ini mendapati keturunan yang berasal dari kelima populasi tersebut dapat lebih melindungi diri dari virus corona.

Studi menemukan wabah virus corona terjadi secara terpisah di berbagai wilayah dan menyebar ke seluruh Asia Timur. Namun, para peneliti tidak mengetahui bagaimana orang purba hidup melewati pandemi.

Sumber: Reuters/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook